make cash

Kirimkan Donasi (Sumbangan) Anda Disini ...

FREE Traffic Exchange
Riri. Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 13 Januari 2011

Accera Kalampoang, Pencucian Pusaka

TRADISI Kerajaan Gowa yang masih dilaksanakan hingga saat ini adalah membersihkan benda-benda pusaka peninggalan kerajaan. Pembersihan ini dilakukan dengan sebuah upacara adat bernama Accera Kalompoang. Benda-benda pusaka itu amat langka, bahkan mungkin satu-satunya di dunia.

Accera Kalompoang dilaksanakan di Museum Balla Lompoa, Kompleks Istana Kerajaan Gowa, Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Lokasi ini berjarak sekitar 12 kilometer dari pusat Kota Makassar (Lapangan Karebosi).

Accera Kalompoang dilaksanakan setiap usai salat Idul Adha (hari raya kurban). Seluruh pemangku adat dan keturunan Raja Gowa berkumpul di Museum Balla Lompoa. Museum ini merupakan bangunan utama bekas tempat tinggal Raja Gowa.


Terdapat 15 jenis benda peninggalan kerajaan yang harus dibersihkan. Prosesi dimulai dengan mengeluarkan benda-benda tersebut dari tempat penyimpanan. Diarak dan diiringi dengan tetabuhan khas Gowa. Benda-benda itu dibawa satu persatu oleh para pria remaja kerabat Kerajaan Gowa. Mereka didampingi puluhan gadis yang mengenakan baju adat.

Pencucian dipimpin putra mahkota turunan Raja Gowa terakhir. Ia didampingi tujuh tetua adat. Prosesi pencucian dimulai dengan pembacaan doa. Kemudian satu per satu benda peninggalan kerajaan itu dicuci dengan air yang dianggap suci. Air itu diambil dari sebuah sumur di sisi Makam Sultan Hasanuddin sehari sebelumnya.

Benda-benda pusaka itu adalah:

    * Mahkota raja terbuat dari emas murni (salokoa)
    * Tombak rotan berambut ekor kuda (panyanggaya barangan)
    * Parang besi tua (lasippo)
    * Keris emas bertahtakan permata (tatarapang)
    * Senjata yang selalu dibawa oleh raja (sudanga)
    * Gelang emas berkepala naga (ponto janga jangaya)
    * Kalung kebesaran (kolara)
    * Anting anting emas murni (bangkarak taroe)
    * Kancing emas (kancing gaukang)
    * Tiga tombak emas dan parang panjang (berang manurung)
    * Kalung dari Kerajaan Zulu abad ke-16
    * Penning emas murni pemberian Kerajaan Inggris abad ke-19
    * Medali emas pemberian Kerajaan Belanda abad ke-19.

Salokoa adalah benda yang paling disakralkan. Mahkota itu terbuat dari emas murni berdiameter 30 centimeter dan berhias 250 butir berlian. Dalam upacara ini, mahkota itu ditimbang. Uniknya, setiap tahun beratnya berubah-ubah. Kadang bertambah, kadang berkurang. Berat asalnya adalah 1.768 gram.

Sebagian masyarakat Gowa percaya, berat mahkota itu memiliki kaitan dengan masa depan mereka. Jika berat mahkota itu berkurang maka Gowa akan dilanda bencana. Namun jika bertambah, kemakmuranlah yang datang.

Pernah pada Accera Kalompoang tahun 2003, berat mahkota itu berkurang drastis. Bulan April 2004, kepundan Gunung Bawakaraeng runtuh membawa jutaan meter kubik lumpur. Meluncur dan menerjang tiga desa di Kecamatan Moncongloe. Ratusan orang dan ternak terkubur hidup-hidup. Ribuan hektar kebun raib. Anda boleh percaya, boleh pula tidak.

Balla Lompoa dapat dicapai dengan transportasi umum, taksi, atau fasilitas transportasi hotel.

Info pelaksanaan Accera Kalompoang:
Jumat, 27 November 2009

0 komentar:

Posting Komentar

amazon