make cash

Kirimkan Donasi (Sumbangan) Anda Disini ...

FREE Traffic Exchange
Riri. Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 12 Januari 2011

Bissu, Si Gemulai Kebal Senjata

PEKIKAN melengking terdengar di tengah ritual mappasili. Itulah pekikan sekelompok orang yang berperilaku feminim. Sesekali mereka menebaskan senjata tajam ke tubuh mereka sendiri. Tetapi tanpa luka bahkan tanpa bekas. Itulah atraksi para bissu.

Mappasili adalah sebuah ritual adat masyarakat Bugis yang menandai mulai musim tanam. Ritual ini dipimpin bissu. Bissu memang berpenampilan dan berperilaku seperti perempuan. Namun mereka kebal senjata tajam. Karena itu atraksi ini menarik.

Dalam ritual itu, para bissu membersihkan alat-alat pertanian seperti bajak dan parang. Mereka membawa alat-alat itu berkeliling sebelum akhirnya dibasuh dan disucikan. Saat pawai berkeliling itulah mereka memperlihatkan atraksi kesaktian. Bissu, manusia jenis apa itu?

Masyarakat Bugis tradisional memiliki lima jenis gender. Penulis Australia, Sharyn Graham, dalam laporan penelitian berjudul Sex, Gender and Priests in South Sulawesi, Indonesia (2002), mengatakan, klasifikasi gender di Sulawesi Selatan adalah laki laki (oroane), perempuan (makunrai), perempuan yang berpenampilan layaknya laki laki (calalai), laki laki yang berpenampilan layaknya perempuan (calabai), dan paragender (bissu).


Dalam bahasa populer disebut trans-gender. Bissu adalah warisan kebudayaan pra-Islam di Sulawesi Selatan. Sharyn menyebut bissu sebagai gender transenden karena bissu sesungguhnya adalah pendeta. Meski gerakan mereka gemulai, bissu memiliki sisi maskulinitas, yaitu membawa badik atau parang dan mahir bela diri. Bahkan mereka memiliki kesaktian.

Selain berperan sebagai penghubung antara raja, manusia, dan dewa pada zaman kerajaan, bissu juga dianggap suci. Dalam bahasa Bugis, bissu berarti manusia suci yang tidak haid dan tidak berdarah. Suci karena mereka adalah pendeta. Tidak haid karena kendati seperti perempuan mereka adalah laki-laki. Tidak berdarah karena tubuh mereka tidak bisa ditembus besi atau timah.

Karena kemampuan mereka yang luar biasa, bissu diberi kepercayaan oleh raja untuk menjaga pusaka kerajaan. Keberadaan pusaka kerajaan sekarang ini tidak lepas dari peran para bissu.

Sekarang ini, komunitas bissu semakin jarang ditemukan. Namun pada ritual tertentu, bissu terkadang muncul. Terutama jika ritual itu terkait dengan keberadaan benda pusaka warisan kerajaan. Seperti penampilan bissu dalam ritual Mappasili di Kecamatan Segeri, Kabupaten Pangkep.

Bissu adalah manusia unik bukan? Jika beruntung, wisatawan dapat menyaksikan atraksi bissu dalam ritual Mappasili yang dilaksanakan di Segeri pada awal musim tanam atau sekitar bulan November. Berlokasi hanya sekitar 70 kilometer sebelah utara Kota Makassar.

0 komentar:

Posting Komentar

amazon